Setelah telur menetas, pelaku usaha penetasan harus segera melakukan evaluasi dan pencatatan terhadap hasil penetasan yang diperoleh. Catatan ini sangat berguna untuk mengantisipasi munculnya kasus-kasus yang tidak di inginkan.
Selain itu, pencatatan dapat digunakan sebgai bahan pertimbangan pelaku usaha penetasan untuk meningkatkan kualitas hasil tetas.
hal-hal yang perlu dicatat, yaitu daya tetas, kondisi kesehatan selama penetasan, tingkat kematian, berat DOC, dan berbagai kondisi yang terjadi selama proses penetasan.
selain itu, retakan penampang kerabang telur saat pipping juga perlu diamati untuk mengetahui tercapai atau tidaknya kelembapan. Telur-telur yang tidak menetas pun perlu dipecah untuk mengetahui penyebab matinya embrio. Kerabang telur akan pecah mencar jika kelembapan kurang sempurna dan akan pecah dengan sempurna jika kelembapan sesuai standar.
Selain itu, pencatatan dapat digunakan sebgai bahan pertimbangan pelaku usaha penetasan untuk meningkatkan kualitas hasil tetas.
hal-hal yang perlu dicatat, yaitu daya tetas, kondisi kesehatan selama penetasan, tingkat kematian, berat DOC, dan berbagai kondisi yang terjadi selama proses penetasan.
selain itu, retakan penampang kerabang telur saat pipping juga perlu diamati untuk mengetahui tercapai atau tidaknya kelembapan. Telur-telur yang tidak menetas pun perlu dipecah untuk mengetahui penyebab matinya embrio. Kerabang telur akan pecah mencar jika kelembapan kurang sempurna dan akan pecah dengan sempurna jika kelembapan sesuai standar.